Undi Gunawan

black is the light

Page 2


culture - policy - economy

culture - policy - economy.jpg

How to understand culture in our practical-everyday life ?

This random triangular note happens to emerge to my attention today. Culture needs to be backed up by policy and economy. Policy acts as conscious decision-makings and negotiations and economy acts as resources management, whether they’re tangible or intangible ones.

This triangle of culture-policy and economy cannot act alone. It’s being supported by the infra-structure and the supra-structure; ideology. These three-layered structure on how we can understand culture, and how culture can be ‘operational’ in our daily life.

Any suggestions?

View →


Workshop Arsitektur dan Teknologi 2021

Deskripsi:
Ini adalah sebuah workshop membaca dan menulis dengan tema “Arsitektur dan Teknologi 2021”. Workshop ini akan berpusaran pada buku Braham, W. W., Hale, J. A., & Sadar, J. S. (Eds.). (2007). Rethinking technology: A reader in architectural theory. Routledge, Taylor & Francis Group. sebagai sebuah buku utama. Buku ini meskipun terbit lebih dari 10 tahun lalu, namun buku ini menyajikan kumpulan pemikiran dari para arsitek, teoritis, dan filsuf mengenai Arsitektur dan Teknologi. Itulah sebabnya tema Arsitektur dan Teknologi 2021 menjadi sebuah tema yang tepat bagi kita semua untuk melakukan proses memikirkan kembali topik ini dan memandangnya secara kritis.

Operasional Workshop:
Workshop ini akan terdiri dari 3 (tiga) sesi utama yang merupakan sebuah kesatuan proses membaca-berpikir-menulis terkait dengan topik ini. Pada pertemuan pertama, dan bahkan ketika workshop ini...

Continue reading →


Teori Arsitektur Lanjut 1202

Instruktur: Dr. Undi Gunawan ST., MT.
Ruang: MS Teams dan Zoom
Email: undi.gunawan@uph.edu
Kuliah: 13:00-16:00, Senin
Mulai: 11 Jan 2021
Selesai: 26 April 2021

📜 Deskripsi

Dalam mata kuliah ini mahasiswa diharapkan akan mengenali dan memahami teori arsitektur modern dan kontemporer. Mata kuliah ini merupakan tahap akhir dari mata kuliah rumpun Teori dan Sejarah Arsitektur di Program Studi Arsitektur, School of Design, UNIVERSITAS PELITA HARAPAN.

Pada semester ini, mata kuliah berpusat dari pemetaan dan paparan buku Crysler, C. G., Cairns, S., & Heynen, H. (Eds.). (2012). The SAGE handbook of architectural theory. SAGE Publications. yang terdiri dari delapan (8) tema:

  1. Power/Difference/Embodiment
  2. Aesthetics/Pleasure/Excess
  3. Nation/World/Spectacle
  4. History/Memory/Tradition
  5. Design/Production/Practice
  6. Science/Technology/Virtuality
  7. Nature/Ecology/Sustainability
  8. City/Metropolis/Territory
...

Continue reading →


virtuality #1

Slides from Dalam Layar 2020 session

virtuality-dalam layar 2020_Page_01.jpg

virtuality-dalam layar 2020_Page_02.jpg

virtuality-dalam layar 2020_Page_04.jpg

virtuality-dalam layar 2020_Page_05.jpg

virtuality-dalam layar 2020_Page_06.jpg

virtuality-dalam layar 2020_Page_07.jpg

virtuality-dalam layar 2020_Page_08.jpg

virtuality-dalam layar 2020_Page_09.jpg

virtuality-dalam layar 2020_Page_10.jpg

virtuality-dalam layar 2020_Page_11.jpg

virtuality-dalam layar 2020_Page_12.jpg

virtuality-dalam layar 2020_Page_13.jpg

virtuality-dalam layar 2020_Page_14.jpg

virtuality-dalam layar 2020_Page_15.jpg

virtuality-dalam layar 2020_Page_16.jpg

virtuality-dalam layar 2020_Page_17.jpg

virtuality-dalam layar 2020_Page_18.jpg

virtuality-dalam layar 2020_Page_19.jpg

virtuality-dalam layar 2020_Page_20.jpg

virtuality-dalam layar 2020_Page_21.jpg

virtuality-dalam layar 2020_Page_22.jpg

virtuality-dalam layar 2020_Page_23.jpg

virtuality-dalam layar 2020_Page_24.jpg

virtuality-dalam layar 2020_Page_27.jpg

virtuality-dalam layar 2020_Page_28.jpg

Continue reading →


Catatan The Fall of Public Man - Richard Sennett

Sennett, Richard. The Fall of Public Man. London: Penguin, 2002.

image.jpeg

Buku ini adalah sebuah sejarah sosial dari kota-kota Eropa di abad 19.

Studi ini dilatarbelakangi oleh tiga pengaruh perubahan besar di abad 19, yaitu:

  1. Kapitalisme dalam bentuk Kapitalisme Industrial.
  2. Ideologi atau Kepercayaan dalam bentuk Sekularisme.
  3. Perilaku terutama dalam bentuk Perilaku Sosial.

Secara metodologi, Sennett berkontribusi pada bagaimana studi sejarah memberi makna atau pemahaman bagi kehidupan kontemporer. Unit analisis yang digunakan oleh Sennett ada dua; materialisme Karl Marx dan spirit kapitalisme Max Weber. Materialisme Marx dipergunakan ketika membahas unit analisis mengenai kelas. Spirit kapitalisme Max Weber dipergunakan untuk membahas unit analisis personalitas individu. Kedua unit analisis ini diperlukan ketika diskursus politik atau sosial berbaur dengan terminologi psikologi.

...

Continue reading →


JELAJAH TEBAR ARSITEKTUR ROMO MANGUNWIJAYA

Mei 2019 (update : 8 Juli 2020)

ABSTRAK

Tulisan ini merupakan sekelumit renungan dari ekskursi ke beberapa karya arsitektur Romo Mangunwijaya yang diadakan pada awal 2019. Tulisan ini berawal dari sebuah retrospeksi yang kemudian berlanjut pada bagaimana gagasan-gagasan yang terkandung pada arsitektur Romo Mangunwijaya dapat mengkini dan berkelanjutan.

RETROSPEKSI

Perjumpaan saya dengan gagasan-gagasan dan arsitektur Romo Mangunwijaya (selanjutnya disingkat R.M) bermula dari semasa saya masih menjalani perkuliahan strata satu di salah satu perguruan tinggi program studi arsitektur di masa tahun 1990-an. Pada masa sebelum kelulusan, saya bersama teman-teman saya mengadakan perjalanan menyusuri Pulau Jawa dan ketika singgah di Yogyakarta, saya berjumpa pertama kali secara langsung dengan ruang dan sosok fisik arsitektur R.M.. Sendangsono, Gereja Maria Asumpta,Kampung Kali Code adalah...

Continue reading →


Narcissistic (Narsis)

Meski ini secara definisi adalah sebuah bentuk kecintaan terhadap diri sendiri. Ini adalah bentuk kebanggaan yang serupa dengan ‘pride’. Kecintaan yang lahir dalam bentuk kebanggaan terhadap diri sendiri. Diri, termasuk aspek tubuh di dalamnya, menjadi objek kebanggaan. Tubuh kemudian menjadi site bagi kebanggaan itu.

Saya tidak membahas media di mana narcissistic dilakukan. Air adalah media Narcissus pada mitos Yunani. Cermin pada cerita Snow White. Fotografi dan handphone pada fenomena sekarang. Yang menarik perhatian saya adalah tubuh sebagai site kecintaan dan kebanggaan diri ini. Wajah adalah elemen utama yang sering tampil sebagai manifestasi kebangaan ini.

Saya jadi teringat pada seri Polaroids yang dihasilkan oleh Andy Warhol yang menggunakan dirinya sebagai objek. Andi Warhol menggunakan tubuhnya, wajahnya, untuk menjadi site olahan, sebuah site bagi desain yang mengungkap...

Continue reading →


War (Perang)

Mendengar kata ‘perang’, saya akan mengasosiasikan kata ini sebagai sebuah hasil. Hasil dari apa? Hasil dari sebuah hubungan yang setidaknya melibatkan dua pihak (atau bahkan bisa lebih). Sebuah hubungan dengan nilai-nilai yang memiliki pertentangan, ketidaksepakatan, ketidakkompakkan, ketidakharmonisan, melibatkan menang dan kalah, mengerasnya intensitas dikotomis atau singkatnya adalah : konflik. Dua pihak ini tidaklah melulu selalu antara dua subjek atau manusia.

Dalam tatatan paling personal, keterbatasan fisik manusia dihadapkan dengan dengan batas eksistensinya; kematian. Dalam situasi sekarang (Maret, 2020), dunia sedang dihadapkan pada situasi penuh dengan ketakutan dan konflik yang diakibatkan oleh wabah penyakit. Saya teringat pada sebuah lukisan oleh Brueghel the Elder yang berjudul The Triumph of Death (1562). Kita tidak membahas detail lukisan ini, namun terdapat gambaran...

Continue reading →


Pride (Gengsi)

Pride (gengsi) adalah perasaan kepuasan terhadap sebuah pencapaian. Hal ini menandai bahwa perasaan ini diperoleh dengan relasi ketergantungan terhadap sebuah hasil. Hasil yang dilakukan oleh diri sendiri (karya seni, prestasi sekolah, dll) atau dilakukan oleh perwakilan dari diri atau extended self (prestasi tim olah raga, rekor atau penghargaan, dll). Pride adalah proses objektifikasi.

Di dunia seni, sebagai contoh, sering Pablo Picasso berpose dalam foto dengan pose bangga yang memperlihatkan ruang kerjanya, karya-karyanya dan proses dia bekerja. Dalam foto-foto itu kita akan melihat objek. Objek-objek yang kemudian melekat dan berelasi makna dengan subjek penciptanya. Pride tidak muncul, kalau objek tidak diceritakan bersama subjeknya.

89719126_1866881686782474_6214681359344992256_o.jpg

Karya arsitektur adalah objek meruang. Pride bisa melekat pada dirinya; baik oleh penciptanya, atau penggunanya. Pride menjadi meruang bersama...

Continue reading →


Virtuality (or a digital Vitruvian manifesto)

I belong to the campus life. Typically my classes are one design studio, and one or two theory classes. Most of the time I enjoy experiencing how the students coming up to the studio or classes. They’ve been going through different obstacles; the resistance of the traffic, public transportations, the necessity of breakfasts, the ‘panda-eyes’ due to the traces of sleepless gaming or Korean-drama binging. But sure, I know the truth, they’ve been doing their assignments.

I teach architecture. We usually begin from Vitruvius triads; venustas-utilitas-firmitas. You might have doubts that Vitruvius’ idea of the bases of architecture is a necessary thing to learn in our contemporary lives, but yes, it is necessary. Architecture is about shared ideas and knowledges that comes to the construction of buildings; of forms and spaces. Architecture is about sharing space, as well as sharing time...

Continue reading →