Catatan The Fall of Public Man - Richard Sennett
Sennett, Richard. The Fall of Public Man. London: Penguin, 2002.
Buku ini adalah sebuah sejarah sosial dari kota-kota Eropa di abad 19.
Studi ini dilatarbelakangi oleh tiga pengaruh perubahan besar di abad 19, yaitu:
- Kapitalisme dalam bentuk Kapitalisme Industrial.
- Ideologi atau Kepercayaan dalam bentuk Sekularisme.
- Perilaku terutama dalam bentuk Perilaku Sosial.
Secara metodologi, Sennett berkontribusi pada bagaimana studi sejarah memberi makna atau pemahaman bagi kehidupan kontemporer. Unit analisis yang digunakan oleh Sennett ada dua; materialisme Karl Marx dan spirit kapitalisme Max Weber. Materialisme Marx dipergunakan ketika membahas unit analisis mengenai kelas. Spirit kapitalisme Max Weber dipergunakan untuk membahas unit analisis personalitas individu. Kedua unit analisis ini diperlukan ketika diskursus politik atau sosial berbaur dengan terminologi psikologi.
Kapitalisme dan sekularisme, beserta dengan perubahan teknologi industrial (dan bahkan sekarang bersifat informasi) membawa tekanan-tekanan privatisasi, spesialisasi, dan kemudian persoalan-persoalan identitas, anonimitas karena meningkatnya relasi-relasi yang bersifat impersonal.
Pada aspek personalitas, terdapat tiga hal yang harus diperhatikan karena personalitas kemudian menjadi bersifat : imanen, tidak stabil, dan mau-tidak-mau menjadi terbuka (involuntary discolure).
Aspek-aspek kebudayaan (di abad 19 di Eropa atau di saat kontemporer saat ini) kemudian menjadi bersifat representasi dari perubahan-perubahan akibat (mis.) produksi masal; cara berpakaian, pola bahan, kegiatan - kegiatan di ruang publik dan bagaimana representasi-representasi ini kemudian membentuk pengalaman objek (arsitektur) dan ruang publik atau ruang kota.
Pengalaman ruang ini kemudian memposisikan individu menjadi berbagai tingkatan; apakah dia menjadi pencipta (composer), penanda (notation), penampil (performer), dan penonton (audience or spectator). Tingkatan individu ini membentuk tingkatan keterasingan dan keintiman (intimates - family - friends - crowds - strangers). Sennett mengamati taman (square or park), jalanan (square), cafe, salon, rumah. Buku Richard Sennet ini kemudian menjadi catatan-catatan dinamika relasi yang terjadi pada abad 19 di Eropa yang membentuk peradaban ketika buku ini ditulis.
Secara teoritis, buku ini menunjukkan bagaimana pengalaman adalah representasi. Meski pun tidak bersifat ground-up (mis. Walter Benjamin’s flaneur). Buku ini menunjukkan bagaimana representasi dari pengalaman terdiri dari pengalaman terhadap representasi-representasi yang ada.