Pride (Gengsi)

Pride (gengsi) adalah perasaan kepuasan terhadap sebuah pencapaian. Hal ini menandai bahwa perasaan ini diperoleh dengan relasi ketergantungan terhadap sebuah hasil. Hasil yang dilakukan oleh diri sendiri (karya seni, prestasi sekolah, dll) atau dilakukan oleh perwakilan dari diri atau extended self (prestasi tim olah raga, rekor atau penghargaan, dll). Pride adalah proses objektifikasi.

Di dunia seni, sebagai contoh, sering Pablo Picasso berpose dalam foto dengan pose bangga yang memperlihatkan ruang kerjanya, karya-karyanya dan proses dia bekerja. Dalam foto-foto itu kita akan melihat objek. Objek-objek yang kemudian melekat dan berelasi makna dengan subjek penciptanya. Pride tidak muncul, kalau objek tidak diceritakan bersama subjeknya.

89719126_1866881686782474_6214681359344992256_o.jpg

Karya arsitektur adalah objek meruang. Pride bisa melekat pada dirinya; baik oleh penciptanya, atau penggunanya. Pride menjadi meruang bersama subjeknya. Haruskah rasa ini ada pada arsitektur ? Apakah ini dianggap sebuah pencapaian arsitektur ? Ketika rasa ini muncul dan melekat. Atau kita biarkan saja, objek dan ruang arsitektur tidak melekat pada satu perasaan tertentu agar bisa muncul seribu rasa dari arsitektur ? Hooooo ….

 
0
Kudos
 
0
Kudos

Now read this

the social function of photograph

Reading this piece of historical text on photography makes me realise one of the most basic function of photography; the social function. Most of the time I’m not being aware of this kind of social function. At times I think that... Continue →